ACARA DISKUSI DAN BEDAH BUKU "SOEKA DOEKA DI DJAWA TEMPO DOELOE" HARI SABTU TGL 5 APRIL 2014.
NOTULA DISKUSI (BEDAH BUKU)
“SOEKA DOEKA DI DJAWA TEMPOE DOELOE”
Ø
Sifat
rapat :Umum
Ø Hari/Tanggal :Sabtu, 05 April 2014
Ø Tempat :Aula
Perpustakaan Universitas Negeri Malang,Lt.2
Ø Pukul :13.00 WIB
Ø
Pemateri :Olivier Johannes Raap
Dr.Ari Sapto,M.Hum (Pengulas)
Drs.Marsudi,M.Hum (Pembanding)
Ø
Jenis
kegiatan :Diskusi (Bedah
Buku)
Ø Daftar hadir : (Terlampir)
Ø
Ringkasan
materi :
1.Oliver
Johannes raap (pembicara)
Pada masa
dulu awalnya foto hanyalah berwarna hitam putih.Namun kemudian terjadi
perkembangan hingga akhirnya foto menjadi berwarna dengan diberi warna secara
manual.Tak hanya foto, kartu pos pun akhirnya berkembang menjadi berwarna.Kartu
pos pada zamannya mempunyai manfaat yang sangat penting.Salah satunya sebagai
sarana untuk mengirim foto dan juga sepucuk surat. Pada zamannya pula kartu pos
seringkali ditulis dengan berbagai macam bahasa antara lain jepang, turki,
belanda,dll. Dalam buku soeka doeka djawa tempoe doloe terdapat beberapa gambar
yang mencerminkan kehidupan pada masa itu diantaranya berupa profesi,kebiasaan
masyarakat ,sekelompok keluarga ningrat dan juga mengenai kebudayaan yang
ada.Gambar gambar ini berasal dari fotografer masa itu,diantaranya isidore van
kinsbergen, kassian cephas, sem cephas, ali s.cohan. Dari seni fotografi
kemudian seni berkembang ke seni lukis.Dengan banyaknya lukisan yang berasal
dari foto yang telah beredar akhirnya menimbulkan rasa penasaran tentang siapa
fotografer foto tersebut, dan setelah melalui beberapa proses identifikasi
akhirnya beberapa foto dapat ditemukan siapa fotografernya namun sebagian lagi
masih menumbulkan tanda tanya.Foto foto ini menggambarkan tentang kehidupan
masyarakat pada masa itu diantaranya tentang permainan-permainan tradisional
yang sampai saat ini masih banyak dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa
walupun juga sudah mengalami modifikasi.
2.Dr.Ari
Sapto,M.Hum (Pengulas)
Pada masa
setelah runtuhnya orde baru diharapkan para sejarawan diharapkan mampu
menceritakan kembali kehidupan pada zaman dahulu.Dengan mengikuti perkembangan
zaman sejarah pada saat ini yang sedang dikembangkan diperuntukkan untuk
masyarakat Indonesia sendiri bukan hanya untuk orang-orang besar saja. Dalam
buku soeka doeka djawa tempoe doloe memberikan pengetahuan yang bermakna untuk
kita mengenai kehidupan tempo dulu yang di perlihatkan melalui foto-foto.Namun
tidak semua foto benar, karena ada pula foto-foto yang dibuat dari hasil
rekayasa.Selain foto yang direkayasa terkadang foto yang dicantumkan dalam
sebuah kartu pos terdapat beberapa foto yang kredibilitas identitasnya
diragukan. Oleh karena itu kita dituntut untuk dapat teliti dan berfikir kritis
menanggapi sejarah kehidupan Indonesia yang ada.
3.Drs.Marsudi,M.Hum (Pembanding)
Selain dari
foto-foto , penulisan sejarah masa lalu dapat diperoleh dari arsip/dokomen,
artefak, prasati,dll. Namun tiap-tiap sumber sejarah memiliki kekuatan dan
kelemahan masing-masing dan juga memiliki kesulitan tersendiri.Misalnya saja
pada foto tidak selalu menunjukkan kondisi alami dan juga terbatas pada foto
yang tersedia namun dapat membuka ruang untuk interpretasi. Dalam buku soeka di
djawa tempoe doloe menggambarkan kehidupan di indonesia mulai lahir sampai mati
yang tidak hanya terbatas pada etnis jawa saja namun juga ada etnis lainnya
juga.
Ø
Pertanyaan :
1. B.x : pada buku soeka doeka di djawa
tempoe doeloe rasa suka hanya digambarkan dari pernikahan dan rasa duka
digambarkan dengan kematian.Meneliti dari gambar-gambar yang ada tersebut apa
alasan anda mengambil judul tersebut?
2. Ferdi (UB) : Dalam meneliti sejarah
diantaranya dapat melalui sumber sejarah yang berasal dari arsip dan naskah
kuno.Sedangkan naskah kuno yang ada di indonesia ada beberapa yang diklaim dan
dipublikasi oleh negara lain.Menurut anda apakah naskah kuno indonesia itu ada
namun sudah diakui belanda/neggara lain atau bagaimana ?
3. Tian: Pak Oliver kan orang belanda , lalu
apakah motivasi anda untuk menulis buku “soeka doeka di djawa tempoe doeloe”?
Ø
Jawaban :
1.Ketika kita ingin menulis
buku tentunya kita perlu kerja sama dengan penerbit dan pada saat itu penerbit
menyarankan agar hanya ada satu atau dua kata untuk judul agar menjadi menarik,dan
setelah melalui beberapa proses diskusi dengan penerbit akhirnya disepakati
untuk memberi judul “soeka doeka di djawa tempoe doeloe” agar dapat menarik
konsumen.
2. Pada dasarnya naskah kuno
dibuat untuk pendokumentasian mengenai sejarah Indonesia namun sekarang banyak
yang terdapat di perpustakaan belanda.buku buku ini dievakuasi ke belanda
karena disana dianggap lebih aman daripada disini.Karena contohnya saja setelah
perang dunia kedua apabila naskah-naskah tersebut tidak diamankan ke Belanda
mungkin juga sudah banyak mengalami kepunahan.Namun sebenarnya yang terdapat diBelanda
pun juga kurang lengkap.
3.Karena saya adalah kolektor
sejati sejarah, dan pada dasarnya para
kolektor mengumpulkan barang koleksi mereka untuk dipamerkan ,dan dengan banyaknya foto-foto
yang asaya koleksi akhirnya saya berinisiatif untuk menulis buku agar dapat
memperlihatkan barang-barang koleksi saya juga.
Ø
Sanggahan : -
Ø
Jam
selesai : 15.25 WIB